Sabtu, 05 November 2011

Dua Jalan Dalam Kehidupan




J.S Adams pernah menceritakan di dalam bukunya, "Allegories of life" tentang dua orang pria yang akan menuju sebuah lembah yang indah dan subur, namun mereka harus melaluo sebuah hitan yang sangat lebat untuk sampai ke sana. Orang-orang mengatakan bahwa
jalan yang harus ditempuh gelap dan penuh halangan, tapi jika sampai maka semua akan terbayar.


Maka, kedua orang pria tadi memulai perjalanan secara berasama-sama di pagi hari. Lama kelamaan, pria pertama menjadi semakin tidak sabar kareba susahnya medan yang ditempuh.


Pria pertama memutuskan untuk secepat mungkin sampau ke lembah. Ia tak perduli semak belukar atau tanaman-tanaman tajam yang harus ia hadapi. Ia terus saja menerjang, meskipun semua badannya menjadi sakit.


Ia pun berlari secepat mungkin, sehingga temannya tertinggal. Setelah perjuanganna menembus hutan, ia pun akhirnya sampai di lembah tujuaannya, meski sekujur tubuhnya sakit. Orang-orang di sekitar lembah pun memutuskan untuk menolong dan merawatnya.


Ketika pria pertama tadi sudah sampai di lembah, pria kedua masih berada di belakang.


Apa yang dilakukannya? Ternyata ia menggunakan kapak untuk memotong semak belukar dan tanaman yang mengganggu di sepanjang jalannya menuju lembah. Meskipun buth waktu lebih lama, ia memilih untuk mempermudah jalan untuk dirinya sendiri sekaligus bagi orang lain yang nantinya ingin menuju ke lembah.


Hari demi hari ia lewati, dan akhirnya ia sampai ke lembah yang dimaksud. Sesampainya di sana, ia pun bertemu temannya yang masih terbaring sakit.


Keesokan harinya, pria yang membuat jalan di hitan tadi kemudian langsung bisa bekerja bersama penduduk di sana, sementara temannya masih tak bisa berbuat apa-apa.


Dan setelah itu, banyak orang mulai berdatangan ke lembah yang indah tersebut melewati jalan yang telah dibuat oleh pria kedua tadi.


Dari cerita ini, J.S. Adams menekankan bahwa ada dua jalan mengarungi kehidupan. Pertama seperti yang dilakukan pria pertama tadi yang hanya memikirkan diri sendiri untuk sampai ke tujuan dan kemudian perjalanannya berakhir, atau seperti pria kedua yang mau membuka jalan untuk orang lain, sehingga mereka mendapat berkah dan manfaat dari apa yang telah ia lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar